Peran Lulusan STIT Babussalam dalam Menguatkan Kepemimpinan dan Dakwah Muslimah di Aceh Tenggara

·

·

Sejarah Islam mencatat peran vital perempuan sebagai pengajar, pendidik, dan pemimpin komunitas. Di Aceh Tenggara, peran Ustazah atau Ulama Perempuan sangat krusial dalam membimbing keluarga, madrasah, dan majelis taklim. STIT Babussalam berkomitmen mencetak lulusan Muslimah yang memiliki keilmuan agama yang mendalam dan kapasitas kepemimpinan yang kuat.

Kami mempersiapkan Perempuan Pembawa Cahaya—pendidik dan da’iyah yang mampu menjadi sumber ilmu dan inspirasi bagi masyarakat, mengaplikasikan ilmu Tarbiyah dan Fiqh dalam kehidupan sehari-hari.

1. Kepemimpinan Berbasis Tarbiyah

Lulusan STIT Babussalam dibekali keterampilan untuk memimpin dengan pendekatan edukatif (tarbiyah):

  • Memimpin Lembaga Pendidikan: Mahasiswi jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dilatih untuk menjadi manajer yang efektif dan berakhlak mulia di sekolah, madrasah, atau lembaga kursus Al-Qur’an.
  • Dakwah Komunitas Inovatif: Mengembangkan metode dakwah yang sesuai dengan audiens perempuan dan anak-anak, menggunakan media yang kreatif (cerita, lagu, workshop) untuk menyampaikan nilai-nilai Islam.
  • Penyuluh Kesehatan dan Keluarga: Menggunakan majelis taklim sebagai platform untuk mengedukasi ibu-ibu tentang kesehatan reproduksi, parenting Islami, dan manajemen keuangan keluarga, yang merupakan dimensi penting dari dakwah modern.

2. Mengatasi Tantangan Sosial Melalui Ilmu Fiqh

Muslimah Cendekia dari STIT Babussalam dipersiapkan untuk memberikan solusi syar’i atas masalah sosial yang sering dihadapi perempuan di komunitas:

  • Konselor Pernikahan Dini: Memberikan pemahaman fiqh yang utuh tentang risiko pernikahan anak dan pentingnya kesiapan fisik, mental, dan finansial sebelum menikah.
  • Edukasi Hak-Hak Perempuan: Menguasai Fiqh Munakahat (Hukum Perkawinan) untuk mengedukasi kaum perempuan tentang hak dan kewajiban mereka dalam rumah tangga dan hak waris, memberdayakan mereka untuk menjadi pihak yang tidak pasif.
  • Literasi Keagamaan: Menjadi filter utama yang mengoreksi pemahaman agama yang sempit (ekstrem) atau mitos-mitos lokal yang bertentangan dengan Syariah.

3. Babussalam sebagai Gerbang Keselamatan

Nama institusi, Babussalam (Pintu Keselamatan), merefleksikan peran lulusan sebagai penjamin keamanan dan kedamaian spiritual serta sosial di komunitas. Kami mencetak da’iyah yang menyejukkan, mengutamakan rahmah (kasih sayang) dalam setiap fatwa dan nasihat.

Dengan menggabungkan kedalaman ilmu agama dan keterampilan praktis, Muslimah lulusan STIT Babussalam menjadi kekuatan transformatif yang sangat diperlukan untuk memajukan Aceh Tenggara.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *