Membangun Kemandirian Ekonomi Umat di Aceh Tenggara

·

·

Lulusan pendidikan Islam, khususnya dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT), memiliki peran ganda: menjadi pendidik yang mencerdaskan (tarbiyah) dan menjadi penggerak ekonomi yang memberdayakan (iqtishad). STIT Babussalam di Aceh Tenggara mendorong mahasiswanya untuk menjadi Guru-Preneur—pendidik yang memiliki jiwa wirausaha, mampu menciptakan lapangan kerja, dan membangun kemandirian ekonomi umat.

Kami percaya bahwa kemandirian lembaga pendidikan dan kesejahteraan guru adalah kunci keberhasilan dakwah dan pendidikan di daerah.

1. Integrasi Kewirausahaan dalam Kurikulum Tarbiyah

Kewirausahaan tidak diajarkan sebagai mata kuliah terpisah, tetapi diintegrasikan dalam program studi inti seperti Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI):

  • Pendidikan Berbasis Proyek (PBL): Mahasiswa diajarkan merancang program ekstrakurikuler (misalnya, kursus membaca Al-Qur’an, seni kaligrafi) yang dapat diubah menjadi unit bisnis kecil berbasis sekolah, memberikan nilai tambah bagi siswa sekaligus penghasilan bagi guru.
  • Manajemen Lembaga Pendidikan (MPI): Lulusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dididik untuk mencari sumber pendanaan inovatif bagi madrasah dan pesantren (seperti pengelolaan wakaf produktif atau pengembangan unit usaha sekolah), bukan hanya bergantung pada dana BOS.
  • Etika Bisnis Islami: Penekanan utama adalah pada etika dagang Nabi Muhammad SAW (shiddiq, amanah), memastikan wirausaha yang dijalankan halal, jujur, dan membawa keberkahan.

2. Peran Aktif dalam Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Aceh Tenggara memiliki potensi agribisnis dan kerajinan lokal yang besar. Lulusan STIT Babussalam didorong untuk mengaplikasikan ilmunya untuk memberdayakan masyarakat:

  • Inkubator Bisnis Sekolah: Mahasiswa difasilitasi untuk mendirikan usaha kecil (misalnya, katering sehat untuk siswa, toko buku agama dan alat tulis) di lingkungan kampus atau madrasah, yang sekaligus menjadi tempat praktik bagi mahasiswa lain.
  • Pendampingan UMKM Syariah: Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengabdian Masyarakat, mahasiswa PAI/MPI menjadi konsultan bagi UMKM lokal, membantu mereka mengelola keuangan dan pemasaran produk secara syar’i.

3. Keunggulan Ganda Lulusan

Lulusan Guru-Preneur dari STIT Babussalam memiliki prospek karir yang stabil dan terbuka luas:

  • Stabilitas Pendidik: Memiliki sertifikasi dan kompetensi sebagai guru profesional.
  • Fleksibilitas Wirausaha: Memiliki soft skill bisnis (negosiasi, pemasaran, manajemen) yang memungkinkan mereka membuka usaha sampingan atau mendirikan lembaga pendidikan sendiri.

Dengan semangat Babussalam (Pintu Keselamatan), STIT Babussalam membuka pintu bagi generasi muda Aceh Tenggara untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat melalui ilmu dan amal yang produktif.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *