Menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Babussalam berarti menanggung dua tanggung jawab besar: sukses dalam studi akademik dan kokoh dalam ibadah serta akhlak. Seringkali, mahasiswa merasa kewalahan, bingung membagi waktu antara tugas kuliah yang menumpuk, organisasi, dan kewajiban shalat lima waktu, mengaji, atau puasa sunnah.
Waktu adalah aset paling berharga. Allah SWT bersumpah dengannya dalam surah Al-‘Asr: “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian.” (QS. Al-’Asr: 1-2).
Berikut adalah 5 tips praktis manajemen waktu yang berlandaskan nilai-nilai Islami untuk mahasiswa STIT Babussalam:
1. Prioritaskan Kewajiban Utama: Shalat on Time
Inti dari manajemen waktu seorang Muslim adalah memahami bahwa waktu telah dibagi oleh Pencipta. Waktu shalat wajib (terutama Subuh) menjadi penanda awal yang paling efektif.
- Terapkan Disiplin Subuh: Bangun tepat waktu untuk shalat Subuh. Disiplin yang terbentuk di waktu subuh akan membawa keberkahan dan energi positif untuk aktivitas sepanjang hari, termasuk kuliah.
- Waktu Setelah Subuh: Manfaatkan waktu berharga setelah Subuh untuk muraja’ah (review pelajaran), membaca Al-Qur’an, atau merencanakan tugas-tugas terberat harian (Eat That Frog!).
2. Gunakan Jeda Waktu Shalat sebagai Micro-Breaks
Jeda antara waktu shalat (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya) seharusnya tidak diisi dengan distraksi, melainkan dimanfaatkan sebagai pengingat dan istirahat singkat yang produktif.
- Jeda Refleksi: Gunakan 10-15 menit sebelum atau setelah shalat untuk benar-benar offline. Ini adalah waktu sempurna untuk meditasi (tafakur), zikir, atau mengatur ulang pikiran sebelum melanjutkan tugas berikutnya.
3. Tentukan Tugas Terpenting (Al-Ahamm Fal Ahamm)
Ambil inspirasi dari konsep prioritas dalam fikih. Setiap hari, identifikasi tugas yang paling penting dan paling mendesak, dan selesaikan itu terlebih dahulu.
- Bukan yang Termudah: Jangan tergoda mengerjakan tugas yang paling mudah, tetapi kerjakan tugas yang memiliki dampak terbesar pada IPK atau masa depan Anda (misalnya: Bab Skripsi, presentasi besar).
- Hindari Menunda: Menunda sama dengan menumpuk utang waktu. Ingatlah, Allah tidak menyukai hamba yang menyia-nyiakan kesempatan.
4. Manfaatkan Waktu Ba’da (Setelah) Maghrib dan Isya
Banyak mahasiswa merasa kelelahan di malam hari. Padahal, waktu antara Maghrib dan Isya, serta setelah Isya, adalah momen yang ideal untuk fokus belajar dalam suasana tenang, terutama untuk studi Islam.
- Fokus Studi Islam: Gunakan waktu ini untuk menghafal, mengkaji kitab, atau menyelesaikan tugas Tafsir atau Fiqih yang memerlukan ketenangan hati.
- Batasi Gadget: Jika tidak untuk tugas, batasi penggunaan gadget di malam hari agar kualitas tidur (istirahat yang juga dianjurkan) Anda maksimal.
5. Cari Support System (Lingkungan yang Mendukung)
Produktivitas tidak harus dilakukan sendirian. Dalam Islam, kita diajarkan untuk saling menasihati dalam kebaikan.
- Cari Study Buddy: Belajar bersama teman yang memiliki visi dan ghirah (semangat) yang sama akan meningkatkan motivasi dan menghindari rasa kesepian saat belajar.
- Bergabung dengan UKM Ilmiah: Organisasi yang terstruktur akan memaksa Anda mengelola waktu lebih baik.
Manajemen waktu Islami adalah tentang keberkahan. Ketika Anda mendahulukan Allah, niscaya Allah akan mempermudah urusan waktu Anda.



Leave a Reply